Time Server
Post by
SHA-24 Syukra

Di publish pada 23 Jun 2025

Perkiraan waktu baca: 4 menit

Panduan Lengkap Menggunakan Perintah Fdisk di Linux

Panduan Lengkap Menggunakan Perintah Fdisk di Linux

Manajemen partisi harddisk merupakan aspek penting dalam sistem operasi, khususnya pada sistem berbasis Unix/Linux. Salah satu alat paling dikenal dan sering digunakan untuk mengelola partisi di Linux adalah fdisk. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh tentang penggunaan perintah fdisk, termasuk fungsi, sintaks, langkah-langkah penggunaannya, serta tips penting untuk menghindari kesalahan yang dapat berakibat fatal.

Dengan memahami fdisk, pengguna Linux akan memiliki kendali penuh terhadap struktur penyimpanan data mereka.

Apa Itu Fdisk?

fdisk adalah utilitas command-line di Linux yang digunakan untuk membuat, mengubah, dan menghapus partisi pada perangkat penyimpanan seperti harddisk dan SSD. Nama “fdisk” merupakan singkatan dari fixed disk. Fdisk telah menjadi bagian integral dari banyak distribusi Linux dan sangat cocok digunakan untuk disk dengan skema partisi MBR (Master Boot Record).

Menurut dokumentasi resmi GNU Linux , “fdisk adalah salah satu tool tertua dan paling andal untuk memanipulasi tabel partisi MBR pada sistem berbasis Linux”.

Kapan dan Mengapa Menggunakan Fdisk?

Fdisk sangat berguna ketika:

  • Menginstal sistem operasi baru
  • Mengatur ulang struktur partisi
  • Menghapus partisi yang rusak
  • Menyiapkan disk baru sebelum digunakan
  • Membuat partisi swap

Fdisk menyediakan antarmuka yang sederhana namun efektif untuk semua proses tersebut, meskipun berbasis teks.

Cara Mengakses dan Menjalankan Fdisk

Sebelum menggunakan fdisk, pastikan Anda memiliki hak akses root karena perubahan pada partisi memerlukan izin administratif.

sudo fdisk /dev/sdX

Gantilah /dev/sdX dengan nama disk yang ingin Anda kelola (contoh: /dev/sda).

Setelah perintah dijalankan, Anda akan masuk ke dalam mode interaktif fdisk. Berikut adalah beberapa perintah penting yang tersedia di mode ini:

  • m: Menampilkan bantuan
  • p: Menampilkan tabel partisi
  • n: Membuat partisi baru
  • d: Menghapus partisi
  • t: Mengubah tipe partisi
  • w: Menyimpan perubahan dan keluar
  • q: Keluar tanpa menyimpan perubahan

Langkah-Langkah Praktis Menggunakan Fdisk

1. Menampilkan Daftar Disk

Sebelum memulai, tampilkan daftar disk yang tersedia:

sudo fdisk -l

Output akan menampilkan semua disk dan partisinya, termasuk informasi ukuran, tipe sistem file, dan label.

2. Memilih Disk yang Akan Dipartisi

Misalnya, Anda ingin mempartisi /dev/sdb, jalankan:

sudo fdisk /dev/sdb

3. Membuat Partisi Baru

Setelah masuk ke mode interaktif, ketik n untuk membuat partisi baru. Anda akan diminta memilih:

  • Jenis partisi: Primary (p) atau Extended (e)
  • Nomor partisi: Biasanya 1–4
  • Sektor awal dan akhir: Atau tekan Enter untuk default

4. Menyimpan Perubahan

Setelah selesai membuat partisi, ketik w untuk menulis perubahan ke disk.

Penting: Perubahan akan segera berlaku dan dapat menyebabkan kehilangan data jika salah dilakukan. Pastikan melakukan backup terlebih dahulu.

5. Memformat Partisi

Setelah partisi dibuat, Anda perlu memformatnya dengan sistem file seperti ext4:

sudo mkfs.ext4 /dev/sdb1

6. Memasang Partisi (Mounting)

Terakhir, buat folder mount point dan pasang partisinya:

sudo mkdir /mnt/data
sudo mount /dev/sdb1 /mnt/data

Tips dan Trik Aman Menggunakan Fdisk

  1. Selalu backup data penting.
  2. Gunakan perintah fdisk -l untuk memverifikasi disk target sebelum melakukan perubahan.
  3. Hindari mengubah partisi sistem utama saat dalam kondisi aktif.
  4. Setelah perubahan, gunakan lsblk atau df -h untuk memastikan partisi dikenali sistem.

Kelebihan dan Keterbatasan Fdisk

Kelebihan

  • Ringan dan cepat
  • Cocok untuk disk MBR
  • Mudah digunakan di server headless (tanpa GUI)

Keterbatasan

  • Tidak mendukung GPT (GUID Partition Table) secara penuh
  • Tidak cocok untuk pengguna yang baru mengenal command-line

Untuk disk dengan skema GPT, sebaiknya gunakan alat seperti gdisk atau parted.

Alternatif Fdisk

Selain fdisk, ada beberapa utilitas lain yang memiliki fungsi serupa:

  • parted: Mendukung GPT dan antarmuka lebih ramah
  • gparted: Versi GUI dari parted
  • cfdisk: Antarmuka berbasis teks dengan menu
  • gdisk: Khusus untuk disk GPT

Kutipan Resmi dan Referensi

“Fdisk remains one of the most trusted tools in Linux for managing MBR disk partitions, despite the rise of newer partitioning schemes and tools.” — GNU Project Documentation

“Sebelum membuat atau menghapus partisi, pengguna wajib memahami dampaknya terhadap sistem file dan boot loader.” — Linux From Scratch Project

Kesimpulan

Fdisk adalah alat yang sangat powerful untuk manajemen partisi di sistem Linux. Dengan memahami cara kerja, fungsi, serta langkah-langkah penggunaannya, Anda dapat mengelola struktur disk dengan lebih efisien dan aman. Meskipun tampak sederhana, kesalahan kecil dalam penggunaannya bisa berakibat besar, oleh karena itu kehati-hatian dan pemahaman menyeluruh sangat diperlukan.

Gunakanlah fdisk saat Anda membutuhkan kontrol penuh atas penyimpanan sistem Anda, namun jangan ragu beralih ke alat lain jika dirasa lebih cocok untuk kebutuhan tertentu.

Dengan artikel ini, diharapkan Anda dapat menggunakan fdisk dengan percaya diri dan bertanggung jawab.

Tag: #Tutorial
Share Artikel

Follow Media Sosial Ku