Di publish pada 23 Jun 2025
XFCE: Lingkungan Desktop Ringan, Cepat, dan Andal untuk Pengguna Linux

Linux menawarkan berbagai macam lingkungan desktop yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna. Salah satu lingkungan desktop yang telah mendapatkan tempat di hati banyak pengguna adalah XFCE. Lingkungan desktop ini dikenal karena keringanannya, kestabilannya, serta kemampuannya untuk berjalan lancar bahkan pada perangkat keras yang sudah usang sekalipun.
XFCE bukan hanya sekadar ringan, tetapi juga efisien dan elegan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai apa itu XFCE, sejarah dan perkembangannya, fitur-fitur unggulannya, kelebihan dan kekurangannya, serta perbandingannya dengan lingkungan desktop lain seperti GNOME dan KDE.
Apa Itu XFCE?
XFCE adalah singkatan dari “XForms Common Environment”, namun kini namanya hanya dikenal sebagai XFCE tanpa kepanjangan resmi. XFCE merupakan lingkungan desktop bebas dan open source untuk sistem operasi Unix-like seperti Linux dan BSD. Fokus utama dari XFCE adalah untuk menghadirkan pengalaman desktop yang cepat dan ringan dengan tetap mempertahankan tampilan yang modern dan fungsionalitas yang lengkap.
Proyek ini diprakarsai oleh Olivier Fourdan pada tahun 1996. Dalam sebuah wawancara dengan Linux Journal , Fourdan mengatakan: “XFCE lahir dari kebutuhan akan lingkungan desktop yang sederhana namun tetap fungsional dan responsif, terutama untuk perangkat keras yang tidak mendukung GNOME atau KDE dengan baik”.
Sejarah dan Perkembangan XFCE
XFCE pertama kali dikembangkan sebagai turunan dari CDE (Common Desktop Environment) yang digunakan di sistem operasi UNIX. Seiring waktu, XFCE mengalami evolusi yang signifikan dari antarmuka dan fitur-fiturnya, hingga mencapai versi terkini yang semakin kompetitif dibandingkan lingkungan desktop lainnya.
Beberapa tonggak penting dalam sejarah XFCE meliputi:
- XFCE 4.0 (2003): Memperkenalkan GTK+ 2, membuat tampilannya lebih modern.
- XFCE 4.6 (2009): Memperbaiki manajemen pengaturan dan pengelolaan panel.
- XFCE 4.14 (2019): Peralihan ke GTK+ 3, peningkatan performa, dan kompatibilitas yang lebih baik.
- XFCE 4.18 (2022): Tambahan fitur baru seperti thumbnailer yang lebih baik dan pengelola berkas Thunar yang lebih kaya fungsi.
Fitur-Fitur Unggulan XFCE
- Ringan dan Cepat
XFCE dirancang agar tidak membebani sistem. Ini membuatnya sangat cocok untuk komputer lama atau sistem dengan sumber daya terbatas.
- Modular dan Fleksibel
XFCE terdiri dari komponen-komponen modular seperti panel, manajer jendela (xfwm), pengelola berkas (Thunar), dan pengelola pengaturan. Setiap komponen dapat digunakan secara independen dan dikustomisasi.
- Stabil dan Andal
Karena fokusnya pada kestabilan, XFCE sangat jarang mengalami crash atau bug besar. Hal ini membuatnya menjadi pilihan utama untuk sistem produksi.
- Antarmuka yang Familiar
Tata letak XFCE mirip dengan Windows klasik, menjadikannya mudah diakses oleh pengguna baru Linux.
- Dukungan Tema dan Kustomisasi
Pengguna dapat dengan mudah mengubah tampilan XFCE melalui tema, ikon, dan widget sesuai preferensi.
- Manajemen Daya Efisien
XFCE memiliki manajemen daya yang baik, sangat cocok untuk laptop karena membantu menghemat baterai.
- Kompatibilitas Tinggi
XFCE dapat berjalan di hampir semua distribusi Linux, seperti Xubuntu, Manjaro XFCE, Fedora XFCE Spin, dan lain-lain.
Kelebihan dan Kekurangan XFCE
Kelebihan
- Ringan dan cepat.
- Stabil dan jarang bermasalah.
- Mudah dikustomisasi.
- Cocok untuk komputer lama.
- Konsumsi daya rendah.
Kekurangan
- Tampilan defaultnya dianggap ketinggalan zaman oleh sebagian pengguna.
- Kurang fitur canggih secara default dibandingkan KDE.
- Beberapa pengaturan membutuhkan penyesuaian manual.
Perbandingan XFCE dengan GNOME dan KDE
Fitur | XFCE | GNOME | KDE Plasma |
---|---|---|---|
Performa | Sangat ringan | Sedang | Berat namun cepat |
Tampilan | Sederhana | Modern minimalis | Sangat modern |
Kustomisasi | Tinggi | Terbatas | Sangat tinggi |
Konsumsi RAM | Rendah | Menengah | Tinggi |
Kestabilan | Sangat stabil | Stabil | Stabil namun kompleks |
Dalam laporan dari DistroWatch , disebutkan bahwa banyak pengguna memilih XFCE sebagai lingkungan desktop utama karena “kombinasi antara kecepatan, kesederhanaan, dan kestabilan yang sulit ditandingi oleh desktop environment lainnya”.
Distribusi Linux Populer dengan XFCE
- Xubuntu – Turunan Ubuntu dengan XFCE sebagai lingkungan desktop default.
- Manjaro XFCE – Salah satu varian Manjaro yang paling populer.
- Linux Mint XFCE – Kombinasi antara kemudahan Linux Mint dengan efisiensi XFCE.
- MX Linux XFCE – Menduduki peringkat tinggi di DistroWatch karena stabilitas dan kinerjanya.
Tips Optimasi XFCE untuk Performa Maksimal
- Nonaktifkan animasi jendela jika tidak diperlukan.
- Gunakan tema ringan untuk mempercepat rendering UI.
- Matikan layanan yang tidak digunakan melalui Session and Startup.
- Gunakan file manager Thunar dengan plugin minimal.
Kesimpulan
XFCE adalah pilihan ideal bagi pengguna Linux yang menginginkan lingkungan desktop yang ringan, stabil, dan mudah digunakan. Dengan kombinasi antara kecepatan, kustomisasi, dan kompatibilitas, XFCE menjadi solusi efisien baik untuk perangkat lama maupun modern. Meskipun tampilannya tidak semewah KDE atau GNOME, namun bagi banyak pengguna, fungsionalitas dan performa XFCE adalah yang utama.
Dengan meningkatnya kesadaran akan efisiensi energi dan optimalisasi perangkat keras, XFCE kemungkinan akan terus menjadi salah satu lingkungan desktop favorit di kalangan komunitas Linux global. Seperti yang disampaikan oleh Olivier Fourdan, “Sederhana bukan berarti terbatas. XFCE adalah tentang efisiensi tanpa kompromi”.